Dia itu cinta..
Dia laksana angkara yg membara ditubuh manusia. Mengobrak-abrik sistem pertahanan manusia.
Dia cinta tak pernah mengenal duka nestapa. karna dia menjadikan tubuh pana sebagai tameng kenistaannya.
Dia cinta sungguh memaksa,meski raga berkata tidak namun dia berkata iya demi untuk mendapat sesuatu yg diinginkannya.
Dia cinta laksana surga bagi dua insan dimabuk rasa. Dia sedang mengeliat,, meliuk,, mengeram,, dan merintih... Pertanda panah asmara menembus serta merobek hati dan jantungnya.
Dan pada akhirnya dia cinta hanya fatamorgana menjadi nyata meski hanya ilusi dalam pandangan manusia.
Ketika cinta mulai pergi, memudar dan hilang sama sekali. Hingga hanya menyisakan luka serta kepedihan yg menyayat sanubari.
